
Korut Bersiap Luncurkan Rudal Balistik
.fullpost{display:inline;}
Korea Utara bersiap luncurkan rudal balistik. Korea Utara tengah bersiap untuk meluncurkan rudal balistik jarak jauh yang bisa mencapai Alaska, AS. Sikap itu bisa memperburuk ketegangan dengan Korea Selatan dan mengulur-ulur pembicaraan soal perlucutan nuklir Korut yang buntu.Kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, Selasa (3/2), melaporkan, intelijen Korsel mendeteksi sebuah kereta api yang memuat barang berbentuk silinder panjang yang diyakini sebagai rudal Taepodong-2. ”Obyek itu diduga sebagai Taepodong-2,” kata seorang pejabat Korsel yang tidak disebutkan namanya.Rudal Taepodong-2 pernah diuji coba tahun 2006, tetapi hancur 40 detik setelah meluncur dari tempat peluncuran. Taepodong-2 bisa menjangkau hingga 6.700 kilometer atau secara teoretis bisa mencapai Alaska, AS. Diperkirakan, Korut masih memiliki cukup plutonium untuk membuat 4-6 bom atom.
Surat kabar Jepang, Sankei Shimbun, melaporkan, satelit mata-mata Jepang juga mendeteksi adanya kontainer besar yang bisa diisi sebuah rudal bergerak menuju sebuah tempat di Tongchang, 40 kilometer selatan perbatasan dengan China. Sankei Shimbun menyebutkan, pergerakan truk yang cukup sering juga terlihat di lokasi itu.Jika persiapan itu benar dilakukan, peluncuran rudal balistik jarak jauh itu bisa terjadi dalam 1-2 bulan ke depan. Namun, banyak pihak meragukan bahwa Korut memiliki teknologi untuk membuat miniatur senjata atom supaya bisa diletakkan di rudal sebagai hulu ledak.Menurut salah seorang peneliti keamanan di lembaga pemikir milik Pemerintah Korsel, ada dua tujuan Pyongyang meluncurkan rudal. ”Pertama, (peluncuran) itu membantu Korut terus mengembangkan dan memperbarui rudal jarak jauh. Kedua, mereka berniat mengirim pesan politis,” katanya.Analis mengatakan, Korut tengah berupaya memaksa pemerintah baru AS untuk kembali ke meja perundingan soal perlucutan senjata nuklir dan meningkatkan posisi tawarnya. Pembicaraan enam pihak soal perlucutan nuklir Korut terhenti gara-gara perselisihan soal verifikasi perlucutan nuklir.Baek Seung-joo dari Institut Analisis Pertahanan Korea mengatakan, masih ada jarak antara persiapan dan peluncuran rudal. ”Saya kira Korea Utara belum mampu memproduksi hulu ledak nuklir yang canggih yang sesuai dengan rudal jarak jauh,” katanya.Menurut dia, Korut tampaknya ingin memiliki hubungan baik dengan pemerintahan Presiden AS Barack Obama, bukan hubungan buruk, pada awalnya.Daniel Pinkston, analis senior di International Crisis Group, mengatakan, peluncuran rudal jarak jauh apa pun akan mendapat perhatian dari pemerintahan Obama. ”Ada banyak hal yang harus dihadapi Obama, tetapi (peluncuran rudal) akan memaksa semua orang memberi perhatian,” katanya.Apa pun motifnya, kata Pinkston, peluncuran rudal akan memberi keuntungan politik domestik sangat besar bagi pemimpin Korut Kim Jong Il.
.fullpost{display:inline;}
Korea Utara bersiap luncurkan rudal balistik. Korea Utara tengah bersiap untuk meluncurkan rudal balistik jarak jauh yang bisa mencapai Alaska, AS. Sikap itu bisa memperburuk ketegangan dengan Korea Selatan dan mengulur-ulur pembicaraan soal perlucutan nuklir Korut yang buntu.Kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, Selasa (3/2), melaporkan, intelijen Korsel mendeteksi sebuah kereta api yang memuat barang berbentuk silinder panjang yang diyakini sebagai rudal Taepodong-2. ”Obyek itu diduga sebagai Taepodong-2,” kata seorang pejabat Korsel yang tidak disebutkan namanya.Rudal Taepodong-2 pernah diuji coba tahun 2006, tetapi hancur 40 detik setelah meluncur dari tempat peluncuran. Taepodong-2 bisa menjangkau hingga 6.700 kilometer atau secara teoretis bisa mencapai Alaska, AS. Diperkirakan, Korut masih memiliki cukup plutonium untuk membuat 4-6 bom atom.
Surat kabar Jepang, Sankei Shimbun, melaporkan, satelit mata-mata Jepang juga mendeteksi adanya kontainer besar yang bisa diisi sebuah rudal bergerak menuju sebuah tempat di Tongchang, 40 kilometer selatan perbatasan dengan China. Sankei Shimbun menyebutkan, pergerakan truk yang cukup sering juga terlihat di lokasi itu.Jika persiapan itu benar dilakukan, peluncuran rudal balistik jarak jauh itu bisa terjadi dalam 1-2 bulan ke depan. Namun, banyak pihak meragukan bahwa Korut memiliki teknologi untuk membuat miniatur senjata atom supaya bisa diletakkan di rudal sebagai hulu ledak.Menurut salah seorang peneliti keamanan di lembaga pemikir milik Pemerintah Korsel, ada dua tujuan Pyongyang meluncurkan rudal. ”Pertama, (peluncuran) itu membantu Korut terus mengembangkan dan memperbarui rudal jarak jauh. Kedua, mereka berniat mengirim pesan politis,” katanya.Analis mengatakan, Korut tengah berupaya memaksa pemerintah baru AS untuk kembali ke meja perundingan soal perlucutan senjata nuklir dan meningkatkan posisi tawarnya. Pembicaraan enam pihak soal perlucutan nuklir Korut terhenti gara-gara perselisihan soal verifikasi perlucutan nuklir.Baek Seung-joo dari Institut Analisis Pertahanan Korea mengatakan, masih ada jarak antara persiapan dan peluncuran rudal. ”Saya kira Korea Utara belum mampu memproduksi hulu ledak nuklir yang canggih yang sesuai dengan rudal jarak jauh,” katanya.Menurut dia, Korut tampaknya ingin memiliki hubungan baik dengan pemerintahan Presiden AS Barack Obama, bukan hubungan buruk, pada awalnya.Daniel Pinkston, analis senior di International Crisis Group, mengatakan, peluncuran rudal jarak jauh apa pun akan mendapat perhatian dari pemerintahan Obama. ”Ada banyak hal yang harus dihadapi Obama, tetapi (peluncuran rudal) akan memaksa semua orang memberi perhatian,” katanya.Apa pun motifnya, kata Pinkston, peluncuran rudal akan memberi keuntungan politik domestik sangat besar bagi pemimpin Korut Kim Jong Il.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar