Kamis, 19 Maret 2009

PLUTO


PLUTO

Pada saat pertama kali ditemukan oleh Clyde W. Tombaugh pada tanggal 18 februari 1930, Pluto diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Selama 76 tahun Pluto dianggap sebagai planet kesembilan dalam tata surya kita.

Namun, sejak ditemukanya sekumpulan objek yang berada setelah Neptunus (disebut dbjek trans-Neptunus) yang kemudian dinamakan Kuiper Belt Objek (objek Sabuk Kuiper), keberadaan Pluto sebagai planet mulai diragukan. Hal ini disebapkan karena kemiripan Pluto dengan objek Kuiper Belt. Objek-objek Kuiper Belt berukuran kecil, beku dan berbalut es, bergerak lambat mengelilingi Matahari. Pluto memiliki massa dan ukuran yang kecil, suhu permukaannya mencapai -2380C, serta orbitnya sangat lonjng dan dalam periode tertentu orbit Pluto memotong orbit Neptunus.

Akhirnya pada tanggal 14-25 Agustus 2006, sekitar 2.500 astronom dari 75 negara yang tergabung dalam Internasional Astronomical Union (AIU) mengadakan pertemuan (kongres) di praha, Ceko, untuk membicarakan jumlah planet yang sebenarnya dalam tata surya. Dalam siding umum IAU, para astronom sepakat bahwa bendalangit dapat disebut sebagai pelanet jika mengrbit Matahari,ukuranya harus cukup besar, dan memiliki rbit yang jelas berbeda dengan bjek yang lain. Pluto tidak memenuhi syarat yang ketiga, yaitu orbit Pluto berbentuk elips dan tumpaang tindih dengan orbit Neptunus. Kemudian pada tanggal 24 Agustus 2006, Pluto resmi dikeluarkan dari daftar planet dalam tata surya kita. Pluto hanya dikategorikan sebagai planet kerdil. Jadi jumlah planet dalam tatasurya kita sekarang ada 8.


Data Pluto

Diameter ekuator : 2.320 km
Jarak rata-rata ke
Matahari : 6.000 juta km
Kala rotasi : 6,38 hari
Kala revolusi : 284,5 tahun
Suhu permukaan : -2380C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar